Catatan Perjalanan :
Keliling
Setengah Amerika
30.
Mainan Air Itu Adalah Sebuah Maha Karya
Menurut
catatan sejarah, komunitas pertama yang tinggal di kawasan air
terjun Niagara ini adalah nenek moyang suku Indian Seneca, yaitu
pada sekitar 2.000 tahun yang lampau. Hingga pada abad lebih
moderen, datang seorang pendeta Perancis yang pertama kali
melihat air terjun ini pada tahun 1678, yaitu Father Louis
Hennepin. Demi melihat pemandangan alam yang luar biasa ini
pendeta Hennepin lalu berlutut dan berdoa.
Beberapa
tahun kemudian bangsa Perancis membangun beberapa benteng di
muara sungai Niagara, di antaranya yang kini dikenal dengan Old
Fort Niagara di wilayah Youngstown. Tahun-tahun berikutnya
merupakan tahun-tahun bergejolak bagi wilayah Niagara. Banyak
peperangan terjadi antara penduduk asli suku Indian dengan
pendatang bangsa Perancis dan Inggris. Termasuk perang paling
berdarah yang dikenal dengan Battle of Lundys
Lane pada 25 Juli 1814.
Akhirnya
sampailah pada era baru masa kedamaian wilayah Niagara. Sejak
tahun 1892, Niagara Falls berubah menjadi sebuah kota yang tepat
berdiri di garis batas internasional yang memisahkan antara
wilayah New York di Amerika dan Ontario di Canada. Antara kedua
bagian kota itu dihubungkan oleh sebuah jembatan yang bernama
Rainbow Bridge melintasi sungai Niagara.
Sejak
akhir abad 19 itu pula kota Niagara mulai banyak dikunjungi para
turis. Kini kota Niagara, di kedua belahan yang menjadi bagian
Amerika maupun Canada, setiap tahunnya dikunjungi lebih dari 12
juta wisatawan. Jamaknya sebuah tempat yang mempunyai catatan
sejarah panjang dan unik, maka Niagara pun memiliki ceritera dari
mulut ke mulut yang membawa pada kepercayaan bahwa : kisah
cinta pasangan yang berbulan madu di Niagara akan lestari
sebagaimana air terjunnya.
Oleh
karena itu tidak mengherankan kalau kemudian ada pasangan
pengantin baru dari kawasan New York utara ini yang memilih
lokasi bulan madunya di Niagara. Termasuk teman saya yang saya
kunjungi saat mampir ke kota Baldwinsville, sebelum kami tiba di
kota Niagara Falls. Bisa jadi tempat ini dipilih untuk berbulan
madu bukan karena kepercayaan kuno itu, melainkan pemandangan air
terjun Niagara sendiri memang menjanjikan pesona alam yang indah
dan romantis. Apalagi di ujung Pulau Luna dimana air terjun yang
diberi nama Bridal Veil (kerudung pengantin) Falls tepat berada
di tepiannya.
Adanya
ceritera turun-temurun yang bisa menjadi bumbu penyedap ceritera
yang masih berkembang di masyarakat itu memang sempat memancing
pertanyaan iseng dalam hati saya : Tenane?
(dialek Yogya : Ah, yang benar?). Bagaimana kalau air terjunnya
berhenti, apa ya kira-kira pasangan-pasangan yang dulu berbulan
madu di Niagara lalu akan pada cerai?
Sayangnya
tidak ada orang yang iseng seperti saya kini, ketika pada tanggal
30 Maret 1848 sungai Niagara tersumbat bongkahan es di bagian
hulunya selama beberapa jam, mengakibatkan sungai Niagara asat
(tidak ada airnya) dan air terjun Niagara benar-benar berhenti.
Orang-orang pun turun beramai-ramai berjalan ke dasar sungai
menikmati pengalaman yang mungkin tidak akan pernah terulang
kembali.
Setiap
orang tentu mafhum bahwa memang tidak satupun teori yang dapat
membuktikan benar-tidaknya kepercayaan kuno semacam itu. Seperti
halnya juga tidak ada yang dapat membuktikan kepercayaan yang
berkembang di kawasan Candi Prambanan, Yogyakarta. Ceritera
kebalikan dari kepercayaan yang ada di Niagara, yaitu kalau ada
sejoli yang memadu kasih dengan mengunjungi candi Prambanan maka
hubungan mereka tidak akan langgeng.
Kalau
saya ditanya kenapa? Maka daripada saya menjawab : Embuh
(entah), saya akan mengatakan bahwa mungkin Bandung Bondowoso
cemburu melihat pasangan yang sedang memadu kasih di Prambanan,
karena kisah kasih tak sampai yang dialaminya dulu. Masih untung
kalau tidak ter-abrakadabra lalu berubah menjadi candi
baru di sebelahnya candi Prambanan dan candi Sewu.
Saat
musim dingin tiba dan temperatur udara dingin belangsung cukup
lama, bongkahan-bongkahan es memang dapat terbentuk di sungainya
yang kemudian membentuk semacam jembatan es. Dulu-dulunya para
wisatawan diperbolehkan turun untuk berjalan-jalan di jembatan es
yang terbentuk di tengah sungai saat air sungai Niagara membeku.
Hingga
suatu ketika, jembatan es yang sedang dilalui wisatawan tiba-tiba
pecah dan tiga orang turis terperosok ke dalam sungai di bawahnya
yang temperatur airnya sangat dingin, lalu hilang entah kemana.
Peristiwa itu terjadi pada tahun 1912 dan sejak saat itu tidak
diperbolehkan lagi para wisatawan turun menyeberang ke jembatan
es di sungai Niagara.
***
Air
terjun Niagara adalah sebuah maha karya dari Sang Pencipta Alam.
Bagaimana caranya Tuhan membuat mainan air semacam
ini? Adakah dongengan yang masuk akal yang dapat
menjelaskan peristiwa alam seperti air terjun Niagara ini?
Tergolong
muda menurut umur geologi, bentang alam air terjun Niagara
terbentuk pada akhir jaman es. Ketika timbunan lembaran-lembaran
es raksasa mencair pada 50.000 tahun yang lalu, daratan benua
yang sebelumnya tertutup dan terbebani es lalu bermunculan dari
bawahnya, mengalami pengangkatan dan membentuk lereng-lereng dan
gigir-gigir pegunungan yang curam dan terjal yang disebut dengan
Niagara Escarpment.
Mencairnya
es lalu membentuk danau yang sangat luas yang kini dikenal dengan
nama danau Erie serta dataran rendah yang berada di sekitarnya.
Danau Erie yang sangat luas ini semakin lama semakin penuh airnya
hingga pada sekitar 12.000 tahun yang lalu akhirnya meluap dan
mengalirlah limpahan airnya melalui celah daratan yang kini
disebut sungai Niagara. Aliran air sungai inilah yang kemudian
membentuk air terjun Niagara.
Air
terjun Niagara pada mulanya terbentuk di lokasi sekitar 11 km di
arah hilir dari lokasinya yang sekarang, kira-kira di wilayah
yang sekarang bernama Lewiston, dekat ke muara sungai di danau
Ontario. Sebagai akibat dari proses erosi pada bidang luncuran
air terjun yang terus berlangsung bahkan hingga saat ini, maka
lokasi air terjun Niagara kini kira-kira berada di pertengahan
antara danau Erie dan danau Ontario.
Secara
geologis dapat dipahami bahwa proses erosi tersebut masih akan
terus berlanjur. Karena itu secara geologis pula dapat
diperkirakan bahwa sekian ribu tahun yang akan datang kemungkinan
air terjun Niagara akan semakin menjauh dari muara sungai Niagara
di danau Ontario di sebelah utara dan semakin berpindah ke
selatan mendekat ke danau Erie. Apakah memang demikian yang akan
terjadi? Hanya mereka yang menekuni bidang geologi, khususnya
untuk kajian wilayah Niagara Falls, yang akan mampu memberi
gambaran lebih rinci.
Dengan
keterbatasan ilmu yang saya miliki, saya mencoba memahami
bagaimana fenomena alam ini terjadi. Namun dengan keterbatasan
ilmu yang saya miliki pula, saya mencoba menggunakan mata hati
dan kesadaran saya bahwa mainan air yang bernama
Niagara ini membuktikan akan betapa luar biasanya maha karya dari
Sang Pencipta Dunia.
Tidak lain untuk
sekedar memberikan bukti bahwa Dialah satu-satunya pihak yang
berhak menyimpan Sertifikat Hak Milik atas dunia dan seisinya
ini, dan oleh karena itu juga berhak sewaktu-waktu
memporak-porandakannya. Masa bodoh dengan apakah
penghuni yang ada di dalamnya sudah siap atau belum. Satu bukti
kecil saja dari firman-Nya bahwa Dia adalah Tuhan Semesta Alam (robbil-aalamiin).-
(Bersambung).
Yusuf Iskandar
American
Falls di latar depan dan Canadian Falls di latar belakang
Saat
senja di American Falls